Total Tayangan Halaman

Senin, 13 Juli 2015

Psikoterapi (Terapi Bermain)

A.  Kosep-Konsep Dasar Terapi Bermain

    Berpendapat bahwa bermain sebagai terapi merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam membantu anak mengatasi masalahnya, sebab bagi anak bermain adalah simbol verbalisasi (Landret dalam Zelawati 2011). Terapi bermain dapat dilakukan didalam ataupun diluar ruangan. Terapi yang dilakukan didalam ruangan sebaiknya dipersiapkan dengan baik terutama dengan alat-alat permainan yang akan digunakan. Terapi bermain yang dapat dilakukan pada anak usia 3-5 tahun ketika dirawat dapat berupa permainan seperti mewarnai, permainan mobil-mobilan, boneka, menyusun pazel. Permainan ini diberikan sesuai dengan usia anak sebagai upaya untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan anak selama dirawat (Supartini dalam Samidah 2012). Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa terapi bermain adalah terapi yang menggunakan alat-alat permainan dalam situasi yang sudah dipersiapkan untuk membantu anak mengekspresikan perasaannya, baik senang, sedih, marah, dendam, tertekan, atau emosi yang lain.

B.   Pedoman Pelaksanaan Terapi Bermain

a.       Pembuatan rancangan treatmen

      Pembuatan rancangan treatmen dilakukan pada tahap awal setelah penggalian data mengenai latar belakang keluarga dan anak, kebutuhan anak serta dukungan orangtua. Untuk mendapatkan rancangan treatmen yang tepat, perlu menciptakan hubungan yang baik/ rapport antara terapis dengan anak, sehingga anak dapat mengeksplorasi secara optimal dalam bermain dan mempunyai perasaan senang dalam melakukan sesuatu, hasil observasi selama awal sesi merupakan sumber informasi.

b.       Pelaksanaan treatment
      Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Dalam tahap ini terapis melaksanakan rancangan treatment yang sudah dibuat dengan menjaga sikap profesional, kejujuran dan kerahasiaan. Selain itu terapis juga perlu menciptakan rasa aman dan kebebasan pada diri anak untuk menentukan pilihan dan mengekspresikan diri.


c.       Evaluasi treatment
             Pada evaluasi akhir, dinilai apakah terapi efektif atau kurang efektif? Apakah treatment dilanjutkan atau dihentikan? Terapi bermain kurang efektif jika dilakukan pada anak yang pendiam atau pasif karena mereka akan sangat sulit untuk diajak bermain oleh terapis. Proses dan lamanya terapi bervariasi tiap anak dan kasus, dari beberapa minggu sampai 1 atau 2 tahun. Untuk mengakhiri treatmen, alangkah baiknya terapis mengajak anak membuat suatu acara khusus sehingga anak tidak mengalami kesedihan atau kekecewaan karena kehilangan suasana yang sudah dia dapatkan. Terapis juga dapat memberikan bingkisan dari hasil treatment, atau foto bersama.

C.  Contoh Kasus

   Anak tersebut diberitakan kelelahan akibat terlalu banyak mengikuti les di luar sekolah. Hingga mengakibatkan dirinya berbicara angka-angka setiap kali bertemu dengan seseorang. Selain harus menempuh les matematika, anak ini pun mengikuti les lain seperti les bahasa inggris dan les mengaji. Konon, semua itu dilakukan demi menuruti kemauan Ibunya. Maka dari itu terapi yang cocok untuk kasus tersebut adalah Terapi Bermain, karena orang tua juga berperan dalam kemajuan anak. Dalam terapi ini juga orang tua dituntut oleh terapis untuk selalu memperhatikan potensi anak dalam bidang yang mereka sukai, bukan kemauan orang tua.

Zellawati, I. (2011). Terapi bermain untuk mengatasi permasalahan pada anak. Jurnal majalah ilmiah informatika. Vol. 2,  No. 3,  164-175.
Samidah, I. (2012). Pengaruh terapi bermain terhadap  penuruanan kecemasan pada anak usia 3-5 tahun yang dirawat  di RSUD labuang baji makasar tahun 2012.
                                                                                                          
Nama: Muchamad Andar Ibrahim
Kelas: 3PA12
Npm : 18512108